Short story :: The Day I Met You

Thursday, July 18, 2013

THE DAY I MET YOU
14.05.13
“aaaarghhh, vrue vrgak tau kenapa ini suara vrueeee…” suara ku parau hari itu, entah apa yang ku makan kemarin sampai aku harus kehilangan suaraku. Mirip kucing yang hampir putus lehernya. Entah apa yang harus aku lakukan saat itu aku sungguh panik, mengingat lusa aku harus bertemu seseorang. yang sejak 4 tahun lalu aku impikan untuk bertemu. Berdua saja. Diwaktu dan kepentingan yang khusus, ya pertemuan kali ini rencananya hanya aku dan beliau, dengan tujuan yang khusus, yaitu menitipkan CV dan lamaranku padanya. Bukan, ini bukan untuk ta’aruf.. walaupun inginku begitu. Tapi aku ingin melamar pekerjaan ditempat ia bekerja sekarang. Dengan tujuan aku bisa bertemu dengannya setiap hari ? tentu iya tidaaak…. Ini pure karena tempat kerja nya sekarang adalah impian semua lulusan jurusan yang aku ambil. Yang jelas,aku panik. Suaraku harus kembali tanggal 16 nanti. Aku tak mau kesan pertama nya menjadi buruk karena suaraku mirip kuda yang meringik.
15.05.13
Aku menangis, ibuku terlihat bingung. Apa yang aku tangisi? Suaraku yang hilang ? “siapa suruh makan beling?” kata ibuku mencoba menghibur. Tapi membuatku berfikir jangan-jangan ada beling di makanan ku beberapa hari lalu, itulah kenapa aku benar-benar kehilangan suaraku. Aku sudah sengaja minum satu gelas air rebusan asam jawa dan satu gelas perasan jeruk asem. Tujuannya ya supaya suara ku cepat kembali. Bukan suaraku yang kembali. Tapi maagh ku yang datang.kalau dipikir konyol juga aku hari itu, berharap aku punya jinny atau aku melihat bintang jatuh, aku punya banyak permintaan untuk besok, aku mohon suara ku cepat kembali, aku mohon besok akan menjadi awal yang indah untuk cerita yang telah ku mulai semenjak 4 tahun lalu.
01.0      am
aku belum juga terpejam, ingin rasanya cepat besok, atau lebih baik gak jadi aja deh… dari pada harus was-was dan deg-degan seperti ini. Ah, berharap lagi ada bintang jatuh berdoa agar besok bangun tidur badanku sudah se Fit dan selangsing yoona SNSD, walaupun diet ku selama 2 minggu berhasil menghilangkan bobot ku sebanyak 5kg. tapi rasanya tak cukup. Aku tak punya keberanian untuk menatapnya, melihat wajahnya dari dekat.
“ya allah, kalau memang besok akan jadi awal yang indah.. aku mohon mudahkanlah.. kalau tidak , jadikan itu satu buah kenangan yang tak akan pernah bisa terlupakan.” Ku tutup doaku di sepertiga malam. Dia begitu istimewa.
16.05.13 the day…
Hari itu aku baru tidur pukul 02.00 tapi aku sudah terbangun lagi pukul 04.00 tumben sekali aku mandi pagi. Aku niat sekali mandi dan berangkat pagi hari itu. Aku tak mau dia menunggu. Membuat kesanku jelek di kali pertama kita bertemu. Aku juga tak mau terlau cepat datang keliatan banget niat pengen ketemu nya.
07.30 am
Aku memutuskan betul-betul berangkat pagi, aku tau hari kerja seperti ini jalanan akan sangat macet. Demi mu aku tempuh kak… pagi itu, dengan kemeja abu-abu milik adikku aku berangkat dari rumah. Sepanjang jalan rasa was-was, deg-degan,khawatir masih menghantuiku. Doa ku masih sama, kalau memang ini adalah awal untuk cerita indah berikutnya, tolong dimudahkan, tapi kalau ini adalah akhir dari cerita ini, maka bukakan hatiku seluas-luasnya sehingga aku bisa menerima ini dengan lapang dada. Aku sudah persiapkan hatiku untuk kejadian yang paling buruk, seperti dia tiba-tiba tidak bisa datang karena motornya mogok,ternyata itu hanya alasan karena malas bertemu. Atau dia harus bertemu orang lain atau cewek lain yang lebih penting buat dia dibanding menemui anak kecil yang minta didaftarin masuk kerjaan. Aku tau dia tidak sejahat itu. Tapi aku maklum kalau dia seperti itu. I`m nothing… aku bukan siapa-siapa dia. Tapi dia istimewa.
09.30 am
Aku mengirimkan BBM padanya, bilang kalau aku sudah berangkat dari rumah.
“wah pagi amat de? Jam 11 kan?” balasnya
“iya ka, kan aku pake macet..” aku bilang.
“yaudah atuh gue mandi..”
Yah, setidaknya dia masih ingat jadwal pertemuan kita. Kadang penasaran, apa yang dia rasakan ya. Biasa saja,seperti perasaan seorang teman yang membantu temannya yang membutuhkan pekerjaan. Atau malas karena harus menemui aku yang tidak menarik tapi kasian karena aku sedang kesusahan TT_TT atau sangat senang karena akhirnya bertemua lagi. Ah, entah.. yang jelas kalau lihat isi hatiku sekarang semua sel-sel darah sedang menunggu detik-detik diluncurkannya kembang api paling indah.
Jalanan macet pagi itu, perjalanan aku tempuh selama 3 jam, ya 3 jam. Untuk satu orang kakak kelas yang sejak 4 tahun lalu aku kagumi, yang sejak 4 tahun lalu mencuri perhatian ku. Yang dulu setiap pulang kuliah aku tunggu di gang hanya untuk melihatnya lewat dihadapanku. Yang foto-fotonya memenuhi memory card handphone ku. Hah. Itu dia, aku tak begitu mengenalnya. tapi satu tahun belakangan ini merupakan kemajuan yang pesat semenjak 4 tahun aku mengagumi nya. Kami saling bertukar cerita, aku tentang pacarku dia tentang pacarnya. Iya, aku tetap punya pacar saat itu, karena aku tau dia sudah punya pacar, dan mustahil aku mendapatkan dia. Maka aku putuskan untuk menerima orang lain untuk menjadi pacarku. Berkahnya adalah, kita bisa bertukar cerita tentang pacar kita masing-masing. Walaupun kadang sakiiiit mendengar cerita dari nya, tapi lebih baik mendengar cerita tentang wanita yang dia saying setiap hari dari mulutnya langsung daripada tidak menerima kabar apapun darinya. Lebih menyiksa…
10.45 am
Aku sudah sampai di halte Kuningan TransJakarta. Aku kembali mengirimkan pesan.
“ka aku udah di kuningan..”
“udah sampe ya? Bentar ya neng gue juga dikit lagi sampe. Udah di lampu merah nih.”
Dan degup jantungku semakin kencang. Sempat terbesit niat untuk cancel saja acara ini. Aku terlalu lusuh untuk menemui dia yang istimewa, ah.. bagaimana kalau dia ilfeel melihatku. Kalau dia pada akhirnya dia malah mendelete contact ku dari BBM nyaa/??? Ah, sudah.. bismillah, kalau memang ini awal yang baik Allah akan mudahkan. Toh Allah yang paling tau jalan cerita yang paling baik yang seperti apa…
11.00 am
Aku sampai didepan pasara festifal, aku memutuskan untuk ketoilet dulu, setelah buang air kecil, kembali nyaliku menciut. Sembunyi saja di toilet sampai dia datang, setelah itu cukup lihat dari jauh,persis seperti apa yang aku lakukan saat kuliah.
Dan aku memutuskan untuk menghadapi semua tantangan ini, aku ikhlaskan semua yang akan terjadi berikutnya. Dan pertemuan itu pun terjadi…
11.30 am
Aku dan dia memesan makanan, jujur saat ini naga didalam perut ku sedang mengobar-ngobarkan api, pesta kembang api di hati ku juga belum selesai, tangan ku dingin, salah tingkah. Aku berusaha Jaim, aku ingin dia melihat sisi terbaik dari ku. Walaupun memang sangat sulit untuk memperlihatkan itu.
11.45 am
Selesai makan, makanannya tidak ku habiskan. Kenyang gak laper, gak napsu, maunya liatin kaka lagi makan ajaaaaaaaaaaaa…. Ah, sulit.. kalau ditanya kapan moment yang paling menyebalkan yang pernah kamu alami, ya sekarang ini. Super duper grogi. Aku tak pernah lepas dari BB ku. Dan satu lagi, suara ku benar-benar tidak ada. Ya rabb, scenario seperti apa lagi yang kau siapkan untukku? Aku mau banyak bertanya, banyak bicara, tapi untuk mengeluarkan suara saja tenggorokanku sudah sakit. Entah apa yang ada dipikirannya sekarang. Mungkin menggerutu, seperti ; malesin banget nih orang,nanya kek… basi banget,gak seru, ah nyesel ketemu, garing banget.  yah, aku sudah pasrah dengan apapun penilaiannya.
12.00 Pm
Dan aku rasa dia tak tahan dengan situasi seperti ini, dia pun memutuskan untuk berangkat lebih awal ke bengkel dan mengahiri pertemua kita yang sangat amat singkat ini. Dan 3 jam perjalanan gue terbayar dengan 1 jam berharga yang sangat memalukan. Memalukan buat ku, dengan suara mirip kuda meringik, jokes garing dan attitude yang nyebelin! Dan sepertinya aku sendiri lah yang menghancurkan moment ini. Sempurna
Good bye.
Langkah ini berat sebenarnya ingin sekali aku teriak “ah kaaaaaaaaaa…. 3 jam doang dijalan masa ketemunya Cuma 1 jam, beli ice cream kek, jalan-jalan kek… ah” MIMPI..?!!. bahkan tepukan terakhirnya di pundakku takkan pernah aku lupakan. Mungkin sesuatu yang tidak berarti buat dia. Tapi buat ku, itu istimewa.
16.07.13
Sudah 2 bulan semenjak pertemuan kita hari itu. Dan sampai sekarang aku belum dipanggil oleh tempatnya bekerja untuk menjalani interview atau test. Dan sekarang malah tak ada kabar sedikitpun darinya. Ah sudah, aku sudah terlanjur terlalu memalukan untuknya. Satu jam yang sangat mengesankan buat ku. Entah apa yang dia rasakan. Tapi 1 jam cukup untuk meng-update memory ku, senyumnya, gigi-giginya yang rapih, suaranya, bahunya, hidungnya, wajahnya, rambutnya, poni lemparnya. Semua yang istimewa darinya. Mengingat kenapa aku bisa begitu suka padanya. Sekarang bahkan untuk menanyakan kabar nya aku malu. Ohya, dia sudah tau apa yang aku rasakan padanya, dan sekarang aku terlalu malu untuk menanyakan kabarnya. dan terlalu takut untuk menanyakan do you feel the same with me? Karena jawabannya akan seperti jamu pahit yang aku minum setiap pagi. Pahit tapi tetap harus aku telan. This is life.
Aku titip saja pada awan yang membawa hujan. Pada angin yang menggoyang daun.Pada bulan yang setia pada malam. Apa kabarmu bintang masih mencari cahaya terang?
Kudekap malam untuk ku kenang, cahaya mu terang , cahaya mu hilang.
Aku masih disini. 

You Might Also Like

2 Comment