~Hi!

Sebagai mahluk sosial kita pasti punya teman atau orang di sekeliling kita. mereka semua yang akan jadi pemeran figuran di cerita hidup kita. layaknya satu pentas film, masing-masing orang punya peran nya masih-masing, yang jadi antagonis atau protagonis, yang jadi protagonis pasti bikin idup kita semakin manis, yang jadi antagonis? they Will make You STRONGER!!! Gimana cara ngadepin teman / orang kayak gini? gak melulu harus di tinggalin kok kalau ketemu orang macem begitu, langkah awal yang perlu kalian siapkan adalah 2 Pil mujaram, PIL MAKLUM dan PIL SABAR. sisanya, balik lagi sama kalian...

• Ada temen / orang  yang kerjaan nya bikin down, kritisi paling tajem, orang macem ini biasanya banyak mengkritik tanpa tau solusi atau langkah untuk menjadi lebih baik nya seperti apa. yang penting di kritik dan mereka mengungkapkan apa kekurangan kita. cara ngadepin nya? diemin aja, jangan sekali-kali nanya saran soal hasil kerja kita sama mereka. karena sebenernya mereka sendiri ga ngerti juga apa yang kita kerjain dan apa yang kita hadapi. 
• Ada temen / orang yang bisa dan mengerti suatu hal tapi ya gak ekspert2 amat, tapi kalau udah mengkritik orang udah kayak doi orang paling hattam sama masalah / kerjaan yang kita adepin, biasanya orang macem begitu kalau gak ngritik ya gak asik, itung itung kalo mereka mengkritik orang itu pencitraan seolah-olah dia expert makin banyak. cara ngadepin nya? iyain aja dah, orang macem ini biasannya sok tau tingkat dewa, ilmu baru sepicik tapi sok tau nya kayak ilmunya selangit. acuhin aja orang kayak gini. walaupun mungkin kadang-kadang kritikan doi bisa juga jadi motivasi, buat jadi lebih lagi dan lebih lagi. 
• Ada juga Temen / orang yang memang benar-benar ekspert dan ahli di bidang nya, cuma punya hobby mengkritik orang-orang yang masih pitik ilmunya. apalagi kalo orang nya judes bin ketus! mengkritik tanpa lihat keadaan dan kata-katanya sepedas BonCabe level 15. setinggi apapun ilmu yang dimiliki, gak ada salahnya menghargai orang lain , memilih kata-kata yang tepat agar kata-kata yang dikeluarkan menjadi kritik yang membangun.

intinya sih sebenernya, dari siapapun kritik itu keluar, gak salahnya kita keep dulu lalu kita  olah untuk akhirnya kita jadikan bahan untuk menjadi lebih baik, gak berarti semua kritikan itu harus kita kerjakan, atau kita jadikan bahan perubahan, kita juga harus pintar-pintar meng olah kritik yang datang,